Antara Hak Anak dan Kewajiban Ibu (5/5)

2.10 Menanamkan Sifat Sabar
Allah berfirman, yang artinya: Sesungguhnya hanya orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa hisab. (QS Az Zumar : 10)

Dan juga firmanNya yang artinya: Hai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al Baqarah: 153)

Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan dia berkata, Rasulullah bersabda, "Sungguh menakjubkan urusan orang yang briman, sesunguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak terjadi, kecuali bagi orang yang beriman. Apabila dia diberi kesenangan, maka dia bersyukur, dan itu baik baginya. Dan apabila dia ditimpa kesusahan, maka dia bersabar, dan itupun baik baginya."
1

2.11 Menyadarkan Kepada Anak Tentang Berharganya Waktu
Sesungguhnya menjaga waktu akan menanamkan sifat menepati janji pada waktunya. Demikian pula harus diperhatikan, agar menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Oleh karena itu Allah menganjurkan kita untuk menyusun jadwal kegiatan dan mengerjakannya pada waktu yang telah direncanakan. Dan waktu sangat terbatas.

Allah berfirman, yang artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS An Nisaa :103)

Ibnu Mas'ud pernah bertanya kepada Nabi, "Amal apa yang paling dicintai oleh Allah?" Beliau menjawab, 'Shalat pada awal waktunya....' 2

Allah mengkhususkan masalah shalat, karena shalat dilakukan berulang lima kali sehari semalam. Apabila seseorang menjaga shalatnya dan melaksanakannya pada awal waktu, maka hal dapat menanamkan kedisiplinan dan pemanfaatan waktu. Dan agar menjadikan waktu sehat dan luangnya sebagai kesempatan untuk melakukan kebaikan, karena umur itu terbatas.

Ibnu Abbas berkata, bahwa Nabi bersabda, Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang. 3

Para salafush shalih dan orang-orang yang meniti jalan mereka adalah manusia yang paling ketat dan paling bersemangat dalam menjaga waktu, yakni dengan memanfaatkan dan memenuhinya dengan berbagai kebaikan dan hal-hal bermanfaat.

2.12 Menanamkan Sifat Pemberani
Allah berfirman, yang artinya: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (QS At Taubah: 111)

Dan Abu Aufa Nabi bersabda, "Dan ketahuilah bahwa surga di bahah naungan pedang " 4

Ibnu Hajar berkata, Al Qurtubi berkata, "Sabda Rasulullah di atas termasuk ucapan yang indah, singkat tapi padat. Memiliki gaya bahasa nan indah, ringkas dan lafazhnya bagus. (Ucapan) ini memberi faidah anjuran untuk berjihad, dan mengabarkan pahalanya, serta anjuran menghadapi musuh yang menggunakan pedang, serta bersatu ketika perang, sehingga pedang menaungi orang-orang yang berperang " 5

Ibnul Jauzi berkata, "Maksudnya adalah surga dapat diraih dengan jihad."
6

Pada periode awal Islam, para ibu menjadi penolong dan pendorong anak-anaknya agar memiliki sifat pemberani. Dalam sejarah terdapat contoh-contoh tentang hal itu. Sebutlah Abdullah bin Zubair bin Awwam. Ketika dia keluar untuk memerangi Hajjaj bin Yusuf, bersamanya tidak ada orang, kecuali sedikit orang. la mengadu kepada ibunya Asma tentang ketidak pedulian manusia dan sikap diam mereka terhadap Hajjaj sampai orang yang paling dekat denganya sekalipun.

Abdullah menanyakan pendapat ibunya. Lalu apakah yang dikatakan oleh wanita yang berjiwa besar ini? Apakah ia berkata kepada putranya, "Tinggalkanlah urusan ini" karena ia khawatir terhadap keselamatan putranya yang merupakan darah dagingnya? Tidak, demi Allah. Bahkan ia memompakan keberanian dan kesabaran sampal ia mati syahid. Dengan keberanian dan jihad semacam inilah akan tegak berdiri Daulah Islamiyah yang diharapkan dengan izin Allah.

2.13 Bersikap Adil Diantara Anak-Anak
Dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah bersabda, Bersikap adillah diantara anak-anakmu, adillah diantara anak-anakmu, adillah diantara anak-anakmu
7

Pada bagian akhir dari pembahasan ini, ingin aku sitirkan firman Allah melalui lisan Luqman Al Hakim kepada anaknya sebagai nasihat atas anak: "Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengejakan kebaikan dan cegahlah (mereka) dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa-apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesunguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai." (QS Lugman:7-19)

Saudariku muslimah, sesungguhnya anak-anak kita adalah amanah yang dititipkan Allah kepada kita. Allah akan menanyakan, apakah kita akan menjaganya atau menyia-nyiakannya. Maka wajib atas kita untuk menjaga amanah ini. Dengan keyakinan, kita mendidik generasi muslim, kita persiapkan mereka agar menjadi generasi kuat untuk menghadapi orang-orang yang menyimpangkan Al Kitab dan Assunnah. Wallahu walyyut taufiq.

(Salamah Ummu Ismail)
Dikutip dari majalah As-Sunnah 11/VII/2004 hal 60 - 61

Catatan Kaki
1 HR. Muslim, 18/125; Nawawi.
2 HR. Muslim, 18/125; Nawawi.
3 HR. Bukhari, 527; Muslim, 2/73; Nawawi; Tirmidzi, 173, dan dia berkata, "Hasan shahih."; Nasa'i, 1/292; Ad Darimi, 1/278; Ahmad, 1/409, 410, 439; Humaidi, 103; Thabrani dalam Ash Shaghir, 446; Al Baihaqi dalam Al I'tiqad, hlm. 42.
4 HR. Bukhari, 2818, 2833, 3966; Muslim, 1742; Abu Dawud, 2631; Tirmidzi, 1659.
5 Fathul Bari, 6/33.
6 Fathul Bari, 6/33.
7 HR. Abu Dawud, 93544; Nasa'i, 6/262; Ahmad, 4/275, 278, 375.

1 comments:

mamadimas said...

Wah post yg bagus sekali ini. Saya suka. Inshaallah bisa dijalani. Amin. Terima kasih sudah sharing ya..